Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rumah Sakit Umum Daerah

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof Dr Anwar Makkatutu, Kabupaten Bantaeng menjadi pusat pelayanan penyakit jantung dan mata di wilayah selatan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Penetapan tersebut setelah ditandatangani penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman antara RSUD Prod Dr Anwar Makkatutu dengan RSU Wahidin Sudiro Husodo dan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas), Sabtu (26/2).

Penandatangan tersebut dilakukan oleh Direktur RSUD Prof Dr Anwar Makkatutu,dr Syafruddin Nurdin; Kepala Bagian Jantung (Cardiac Centre) RSU Wahidin Sudiro Husodo, Prof Dr dr Ali Aspar Mappahiya; dan Kepala Bagian Mata Fakultas Kedokteran Unhas,Prof Dr dr Habibah. Setelah penandatangan nota kesepahaman tersebut, RSUD Prof Dr Anwar Makkatutu siap melayani pasien dari Bulukumba, Sinjai, Selayar, Jeneponto, dan Takalar.

Penandatanganan tersebut disaksikan Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah dan penggagas Rumah Sakit Maritim Dr dr Nurdin Perdana, sekaligus meresmikan gedung Instalasi Rawat Darurat (IRD) dan Poliklinik Spesialis RSUD Prof Dr Anwar Makkatutu. Prof Ali Aspar mengatakan, penunjukkan RSUD Bantaeng menjadi pusat pelayanan penyakit jantung di bagian selatan Sulsel merupakan perluasan pelayanan setelah dilakukan program yang sama di Sorowako dan Parepare.

Dia menjelaskan petugas Cardiac Centre yang tersedia sekitar 10 orang. Meski demikian, RSUD Prof Dr Anwar Makkatutu berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada pasien jantung. Apalagi kasus penyakit jantung terus menunjukkan tren yang meningkat. “Kami prihatin sekaligus menjadi tantangan. Karena itu, kami memperlebar pelayanan agar tidak menumpuk di satu tempat,” katanya.

Pelayanan di RSUD Bantaeng setaraf dengan di RS Wahidin dan diharapkan mengantisipasi penderita penyakit jantung di Bone, Sinjai, Selayar, Bulukumba, Jeneponto dan daerah lainnya di bagian selatan Sulsel. Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah pada kesempatan itu mengatakan, RS Prof Dr Anwar Makkatutu tak hanya dijadikan Marine Hospital tetapi juga dirancang menjadi Tourism Hospital. Dia berharap, pembangunan gedung baru RSUD Prof Dr Anwar Makkatutu secepatnya dilaksanakan. Gedung baru tersebut dirancang berlantai delapan di atas lahan hasil revitalisasi Pantai Seruni.

“Kami berharap pasien yang datang belum diobati sudah sembuh karena pemandangan yang berbeda dengan rumah sakit lainnya,”katanya. Dia menambahkan, kepada pengelola RSUD Prof Anwar Makkatutu agar memiliki standar pelayanan yang sama meski kelasnya berbeda. Demikian catatan online ilmu rayap tentang Rumah Sakit Umum Daerah.