Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Korban Keracunan Massal

Korban keracunan massal yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syekh Yusuf, Sungguminasa, mulai membaik kemarin. Bahkan, sebagai besar korban sudah dipulangkan, kemarin. Dari 48 korban yang dirawat di RSUD Syekh Yusuf, delapan di antaranya anak Panti Asuhan Rahmah Azizah dan Panti Asuhan Fitri.

Belasan lainnya warga sekitar Jalan Hertasning Barat, Makassar, lokasi tempat keracunan massal ini terjadi pada Sabtu (28/7). Sebagian korban masih harus mendapat perawatan intesif karena kondisinya masih lemah. Penanggung jawab tim perawatUnitGawatDarurat( UGD) RSUD Syekh Yusuf Abdul Syukur Ibrahim mengatakan,hasil analisisrumahsakit, parakorban terindikasi mengalami gejala keracunan makanan.

Gejalanya yakni para korban mual dan muntah disertai buang air besar. Namun, itu masih gejala ringan sehingga dapat segera diatasi.“Para korban sebagian besar anak-anak itu sudah dibolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik,” ujar dia saat ditemui kemarin. Abdul Syukur mengatakan, pihak RSUD tidak dapat meneliti lebih jauh penyebab terjadinya keracunan yang dialami para korban karena sampel makanan yang dinikmati korban saat berbuka puasa sudah tidak ada lagi.

“Korban juga baru dibawa ke RSUD keesokan harinya, Sabtu, (28/7). Muhammad Randy, 9, salah seorang korban menuturkan, kejadian itu bermula saat para santri dari Panti Asuhan Rahmah Azizah, dan panti asuhan Fitri bersama warga setempat memenuhi undangan dari pengurus Masjid Jabal Iman, di Jl Hertasning Barat,buka puasa di gelar, Jumat, (27/7) lalu. Saat buka puasa, para santri disuguhi kue. Setelah salat Magrib bejamaah baru bersantap nasi, ayam goreng, mie goreng, dan lauk pauk.

“Saat kami menyantap makanan itu tidak ada rasa lainnya.Nasinya juga masih bagus. Makanya heran, keesokan harinya baru kami merasakan mual, muntah dan buang air,”tutur santri asal Mamuju tersebut. Ketua Yayasan Panti Asuhan Fitri, Nirma Kamriani mengatakan, baru keesokan harinya dia merasakan tidak enak badan, yakni mual, muntah, dan buang air. Awalnya saya kira mabuk perjalanan, namun beberapa saat kemudian kondisinya semakin lemah.

Melihat kejadian tersebut saya langsung membawa anak-anak ke RSUD,”katanya. Sementara itu, Kasubag Humas Polres GowanAKP Andry Lilikay mengatakan, kasus keracunan massal yang dialami para santri ditangani sepenuhnya aparat dari Polsek Rappocini, karena kejadiannya di Makassar. “Kasus tersebut kewenangan Polsek Rappocini, karena kejadian itu ada di wilayah tugasnya,”katanya,kemarin.