Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Paham Mengenai Pertambangan Mangan

Banyak tokoh agama di Nusa Tenggara Timur tidak paham mengenai pertambangan mangan sehingga bertindak untuk mengadvokasi dan berjuang mengenai lingkungan hidup dan hak asasi manusia pun terbatas.

Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) NTT Pdt Robert Litelnoni pada acara pembenahan hasil investigasi tambang mangan di Kupang, Jumat (13/1/2012) mengatakan, pewartaan para tokoh agama mengenai damai dan sejahtera seharusnya juga menyangkut kesejahteraan jasmani. "Tetapi terkait tambang mangan yang menyisakan banyak masalah sering diabaikan lembaga agama. Padahal tambang mangan telah menyisakan berbagai problem kemanusiaan," kata Liytelnoni.

Seminar itu dislenggarakan "Jaringan tokoh agama NTT bekerjasama dengan institut for the social ekonomic and culture Jakarta". Pembahasan diawali dengan memperlihatkan video mengenai kegiatan penggalian batu mangan di desa Nian dan Ðesa Ponu kabupaten Timor Tengah Utara dan sejumlah desa di Kabupaten Belu.

Dari gambar - gambar tentang penambangan, terungkap resiko longsor dan ancaman keselamatan sangat tinggi. Tetapi pihak tokoh agama tidak nengambil sikap tegas terkait masalah ancaman keselamatan itu.

"Banyak tokoh agama tidak paham mengenai tambang mangan tersebut, termasuk tambang liar yang dilakukan masyarakat. Kalau mereka memahami persoalan secara detail tentu akan mereka sudah mengambil sikap tegas," kata Lotelnoni.