Menewaskan sedikitnya 300 orang
Gempa bumi berkekuatan 8,9 Skala Richter (SR) yang mengguncang Jepang kemarin memicu gelombang tsunami setinggi 10 meter hingga menewaskan sedikitnya 300 orang. Gempa bumi kemarin merupakan gempa terbesar di Jepang pada 140 tahun terakhir.Survei Geologi Amerika Serikat menyatakan, gempa terjadi di kedalaman 15,1 mil dan berada 81 mil timur Sendai, Pulau Honshu, Jepang. “Sedikitnya 300 jasad ditemukan di kota pantai Sendai. Korban tewas tampaknya karena tenggelam.Banyak orang hilang,” papar badan penyiaran NHK.
Korban tewas, hilang, dan terluka diperkirakan terus bertambah seiring proses evakuasi. Badan Polisi Nasional (NPA) yang bertanggung jawab mengumpulkan data tentang bencana itu belum dapat mengonfirmasi jumlah korban.“Kerusakan sangat mengerikan sehingga akan memerlukan waktu untuk mengumpulkan data,” ungkap seorang pejabat NPA. Tsunami yang terjadi setelah gempa menyapu semua area yang dilewati, termasuk rumah, kapal, dan mobil, serta menimbulkan kebakaran. “Besarnya kerusakan menunjukkan korban tewas dapat meningkat drastis,” tulis Kyodo. Kantor berita ini melaporkan sedikitnya 80 lokasi mengalami kebakaran setelah gempa bumi.
Perdana Menteri (PM) Jepang Naoto Kan berjanji akan bertindak semaksimal mungkin.“ Kitaperlumenyelamatkan negeri setelah bencana yang menyebabkan kerusakan di wilayah utara,”paparnya kepada para politisi. Gempa bumi kemarin lebih besar daripada gempa Great Kanto pada 1 September 1923 yang hanya 7,9 SR.Ketika itu gempa menewaskan lebih dari 140.000 orang di Tokyo. Gempa bumi memang sering terjadi di Jepang,salah satu wilayah paling aktif di dunia. Negara itu mengalami 20% gempa bumi di dunia dengan kekuatan 6 SR atau lebih besar. Pada 1933, gempa 8,1 SR di pantai Pasifik Jepang,Sanriku, menewaskan lebih dari 3.000 orang.
Sedangkan gempa Kobe pada 1995 mengakibatkan kerugian USD100 miliar dan menjadi bencana alam paling mahal dalam sejarah.Kerugian ekonomi dari tsunami Samudera India 2004 diperkirakan mencapai USD10 miliar. Warga Jepang yang terkejut akibat gempa bumi kemarin semakin panik akibat tsunami. “Saya sangat ngeri dan takut. Saya tidak pernah mengalami gempa bumi sebesar ini sebelumnya,” papar Hidekatsu Hata, 36,manajer sebuah restoran mi China di daerah Akasaka, Tokyo.
Sebuah hotel roboh di Kota Sendai dan korban dikhawatirkan terkubur di reruntuhan gedung. Perusahaan elektronik Sony Corp,salah satu eksportir terbesar di Jepang, menutup enam pabriknya. Bersamaan dengan itu pesawat- pesawat angkatan udara dikerahkan ke pantai timur laut untuk memperkirakan besarnya kerusakan. Setelah gempa pertama mengguncang, terjadi beberapa gempa susulan. Di Tokyo, gedung-gedung terguncang keras. Sebuah fasilitas pengilangan minyak dekat Tokyo mengalami kebakaran dan puluhan tangki penyimpanan terancam terbakar.
Tayangan televisi menunjukkan gelombang tsunami yang membawa sampah dan puing menerjang wilayah pertanian di pantai dekat Kota Sendai yang berpenduduk satu juta jiwa.Kapal-kapal di pantai juga terhempas dari laut menuju ke sebuah pelabuhan.Kapalkapal itu tergeletak dan berserakan. Kota Sendai berada 300 kilometer timur laut Tokyo dan tidak jauh dari pusat gempa di laut.Televisi NHK menunjukkan lidah api dan asap hitam membumbung dari sebuah gedung di Odaiba, pinggiran Tokyo. Kereta supercepat yang menuju utara Tokyo juga berhenti meluncur saat gempa. Asap tebal terlihat di kawasan industri di Isogo,Yokohama. Tayangan televisi menunjukkan kapal-kapal, mobil-mobil, dan truk-truk,hanyut oleh tsunami saat gelombang itu menerjang Kota Kamaichi di utara Jepang.
Kebakaran juga terjadi di Sendai saat gelombang tsunami membawa mobil-mobil melintasi landasan pacu bandara. “Gedung terguncang dalam waktu lama dan banyak orang di ruang berita mengambil helm-helm mereka dan beberapa berlindung di bawah meja mereka,” papar koresponden Reuters, Linda Sieg, di Tokyo. “Saya baru kali ini merasakan pengalaman terburuk sejak saya datang ke Jepang lebih dari 20 tahun silam.” Para penumpang subway di Tokyo berteriak dan memegang tangan penumpang lain selama gempa bumi.“Gempa bumi sangat hebat sehingga sulit untuk bisa berdiri,” kata wartawan Reuters, Mariko Katsumura.
Ratusan pekerja dan pedagang segera berlarian ke Jalan Hitotsugi, kawasan perbelanjaan di Akasaka, pusat Kota Tokyo.Kerumunan warga berkumpul di depan televisi-televisi di sebuah toko untuk menyaksikan perkembangan berita gempa dan tsunami secara lebih rinci. “Gambaran dari gempa bumi Selandia Baru masih segar dalam ingatan saya sehingga saya benar-benar takut. Saya tidak percaya gempa bumi besar terjadi di Tokyo,” papar Asagi Machida, 27, perancang webdi Tokyo. Bandara Narita,Tokyo,secara bertahap kembali mengaktifkan penerbangan setelah ditutup sementara. “Beberapa pesawat lepas landas dari bandara, tapi belum menerima penerbangan setelah gempa,” papar pejabat bandara.
Sebanyak 10.000 orang terjebak di Bandara Narita dan 1.100 orang di Bandara Sendai. “Bandara di Sendai, Narita, Iwate Hanamaki, Yamagata, dan Aomori ditutup,”papar Japan Airlines. Sedangkan Nippon Airways Co mengungkapkan, 131 penerbangan domestik dan internasional telah dibatalkan. Sebanyak 32.700 penumpang pun terkatungkatung. Pejabat Kementerian Transportasi Jepang menyatakan, penutupan sementara dilakukan, kecuali di Sendai. JAL dan All Nippon Airways mengungkapkan, seluruh pesawat yang terbang dekat dan di atas Jepang saat gempa dalam keadaan aman. Sebuah kereta penumpang dengan jumlah orang tidak diketahui tidak diketahui keberadaannya saat tsunami menerjang bagian pantai Jepang.
“Kereta East Japan Railway Co yang beroperasi dekat Stasiun Nobiru di Jalur Senseki yang menghubungkan Sendai sedang menuju Ishinomaki saat gempa terjadi,” papar laporan kantor berita Kyodo, mengutip pernyataan polisi. Sebuah kapal yang membawa 100 orang tersapu tsunami dan kini nasibnya belum diketahui. Kapal itu milik perusahaan pembuat kapal di Ishinomaki, Miyagi.Tidak ada informasi tambahan dari media Jepang atau polisi setempat. Sebuah pusaran air sangat besar tercipta oleh tsunami yang menyeret kapal-kapal. Pusaran air itu tampak dari sebuah helikopter yang melintas di atasnya. Bank Sentral Jepang segera melakukan berbagai tindakan untuk memastikan stabilitas pasar.
“Kami akan melakukan semua tindakan untuk memastikan stabilitas pasar finansial saat yen dan saham-saham Jepang merosot,” papar Bank of Japan. Gempa bumi terjadi beberapa saat sebelum bursa saham Tokyo ditutup sehingga Nikkei merosot pada level terendah dalam lima pekan terakhir.Perdagangan saham-saham Nikkei di Osaka merosot hingga 4,7% sebagai reaksi atas berita bencana tersebut.
Saham-saham perusahaan asuransi Eropa juga merosot. Sejumlah reasuransi seperti Swiss Re , Hannover Re, dan Munich Re turun hingga lebih dari 4%. Saham Aviva turun lebih dari 2%, Alianz turun 1,7%,dan Axa turun 1,3%. Filipina,Taiwan, dan Indonesia juga mengeluarkan peringatan tsunami, tapi mencabutnya lagi setelah ancaman gelombang berlalu. Sedangkan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) mengeluarkan peringatan untuk negaranegara di Pasifik, hingga ke Kolombia dan Peru.
Dunia Siap Bantu Jepang
Dunia berbondong-bondong menawarkan bantuan kepada Jepang untuk menangani para korban dan pencarian korban selamat. Mereka bersiap mengirimkan tim penyelamat ke Jepang. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kemarin menyatakan dukacita kepada rakyat Jepang. “(Ibu Negara) Michele (Obama) dan saya menyatakan duka mendalam bagi rakyat Jepang,khususnya bagi mereka yang kehilangan anggota keluarga akibat gempa dan tsunami,” katanya dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP. Obama juga menyatakan negaranya siap membantu Jepang akibat gempa bumi dan tsunami.
“Persahabatan dan persekutuan antara dua bangsa ini tidak akan tergoyahkan dan hanya kekuatan kita yang mampu menyelesaikan permasalahan dan membantu rakyat Jepang atas tragedi yang mereka alami,”ucapnya. Dari Moskow,Presiden Rusia Dmitry Medvedev kemarin langsung menawarkan bantuan kepada Jepang.“Tentunya, kita siap membantu untuk negara tetangga yang mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi,”ungkapnya dalam rapat pemerintah seperti dikutip dari AFP. Dari Jenewa, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan, 30 tim pencari dan penyelamat siap diterbangkan ke Jepang untuk memberikan bantuan.
“Kita siap membantu seperti biasanya kasus-kasus bencana,”ujar Juru Bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Bantuan Kemanusiaan (OCHA) Elisabeth Byrs kepada Reuters. Sementara di Paris, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menulis surat kepada Perdana Menteri (PM) Naoto Kan. “Prancis siap membantu sesuai permintaan jika memang Jepang menginginkan agar kita membantu tragedi ini,” katanya.
Badan Pelayanan Cuaca Nasional (NWS) Amerika Serikat (AS) menyatakan, sedikitnya 20 negara dan sejumlah otoritas di kepulauan Pasifik terkena dampaknya atas gempa berkekuatan 8,9 SR. Negara-negara itu telah memperingatkan warganya agar menghindari pantai karena dikhawatirkan bakal terkena dampak tsunami. Demikian catatan online ilmu rayap tentang Menewaskan sedikitnya 300 orang.
Korban tewas, hilang, dan terluka diperkirakan terus bertambah seiring proses evakuasi. Badan Polisi Nasional (NPA) yang bertanggung jawab mengumpulkan data tentang bencana itu belum dapat mengonfirmasi jumlah korban.“Kerusakan sangat mengerikan sehingga akan memerlukan waktu untuk mengumpulkan data,” ungkap seorang pejabat NPA. Tsunami yang terjadi setelah gempa menyapu semua area yang dilewati, termasuk rumah, kapal, dan mobil, serta menimbulkan kebakaran. “Besarnya kerusakan menunjukkan korban tewas dapat meningkat drastis,” tulis Kyodo. Kantor berita ini melaporkan sedikitnya 80 lokasi mengalami kebakaran setelah gempa bumi.
Perdana Menteri (PM) Jepang Naoto Kan berjanji akan bertindak semaksimal mungkin.“ Kitaperlumenyelamatkan negeri setelah bencana yang menyebabkan kerusakan di wilayah utara,”paparnya kepada para politisi. Gempa bumi kemarin lebih besar daripada gempa Great Kanto pada 1 September 1923 yang hanya 7,9 SR.Ketika itu gempa menewaskan lebih dari 140.000 orang di Tokyo. Gempa bumi memang sering terjadi di Jepang,salah satu wilayah paling aktif di dunia. Negara itu mengalami 20% gempa bumi di dunia dengan kekuatan 6 SR atau lebih besar. Pada 1933, gempa 8,1 SR di pantai Pasifik Jepang,Sanriku, menewaskan lebih dari 3.000 orang.
Sedangkan gempa Kobe pada 1995 mengakibatkan kerugian USD100 miliar dan menjadi bencana alam paling mahal dalam sejarah.Kerugian ekonomi dari tsunami Samudera India 2004 diperkirakan mencapai USD10 miliar. Warga Jepang yang terkejut akibat gempa bumi kemarin semakin panik akibat tsunami. “Saya sangat ngeri dan takut. Saya tidak pernah mengalami gempa bumi sebesar ini sebelumnya,” papar Hidekatsu Hata, 36,manajer sebuah restoran mi China di daerah Akasaka, Tokyo.
Sebuah hotel roboh di Kota Sendai dan korban dikhawatirkan terkubur di reruntuhan gedung. Perusahaan elektronik Sony Corp,salah satu eksportir terbesar di Jepang, menutup enam pabriknya. Bersamaan dengan itu pesawat- pesawat angkatan udara dikerahkan ke pantai timur laut untuk memperkirakan besarnya kerusakan. Setelah gempa pertama mengguncang, terjadi beberapa gempa susulan. Di Tokyo, gedung-gedung terguncang keras. Sebuah fasilitas pengilangan minyak dekat Tokyo mengalami kebakaran dan puluhan tangki penyimpanan terancam terbakar.
Tayangan televisi menunjukkan gelombang tsunami yang membawa sampah dan puing menerjang wilayah pertanian di pantai dekat Kota Sendai yang berpenduduk satu juta jiwa.Kapal-kapal di pantai juga terhempas dari laut menuju ke sebuah pelabuhan.Kapalkapal itu tergeletak dan berserakan. Kota Sendai berada 300 kilometer timur laut Tokyo dan tidak jauh dari pusat gempa di laut.Televisi NHK menunjukkan lidah api dan asap hitam membumbung dari sebuah gedung di Odaiba, pinggiran Tokyo. Kereta supercepat yang menuju utara Tokyo juga berhenti meluncur saat gempa. Asap tebal terlihat di kawasan industri di Isogo,Yokohama. Tayangan televisi menunjukkan kapal-kapal, mobil-mobil, dan truk-truk,hanyut oleh tsunami saat gelombang itu menerjang Kota Kamaichi di utara Jepang.
Kebakaran juga terjadi di Sendai saat gelombang tsunami membawa mobil-mobil melintasi landasan pacu bandara. “Gedung terguncang dalam waktu lama dan banyak orang di ruang berita mengambil helm-helm mereka dan beberapa berlindung di bawah meja mereka,” papar koresponden Reuters, Linda Sieg, di Tokyo. “Saya baru kali ini merasakan pengalaman terburuk sejak saya datang ke Jepang lebih dari 20 tahun silam.” Para penumpang subway di Tokyo berteriak dan memegang tangan penumpang lain selama gempa bumi.“Gempa bumi sangat hebat sehingga sulit untuk bisa berdiri,” kata wartawan Reuters, Mariko Katsumura.
Ratusan pekerja dan pedagang segera berlarian ke Jalan Hitotsugi, kawasan perbelanjaan di Akasaka, pusat Kota Tokyo.Kerumunan warga berkumpul di depan televisi-televisi di sebuah toko untuk menyaksikan perkembangan berita gempa dan tsunami secara lebih rinci. “Gambaran dari gempa bumi Selandia Baru masih segar dalam ingatan saya sehingga saya benar-benar takut. Saya tidak percaya gempa bumi besar terjadi di Tokyo,” papar Asagi Machida, 27, perancang webdi Tokyo. Bandara Narita,Tokyo,secara bertahap kembali mengaktifkan penerbangan setelah ditutup sementara. “Beberapa pesawat lepas landas dari bandara, tapi belum menerima penerbangan setelah gempa,” papar pejabat bandara.
Sebanyak 10.000 orang terjebak di Bandara Narita dan 1.100 orang di Bandara Sendai. “Bandara di Sendai, Narita, Iwate Hanamaki, Yamagata, dan Aomori ditutup,”papar Japan Airlines. Sedangkan Nippon Airways Co mengungkapkan, 131 penerbangan domestik dan internasional telah dibatalkan. Sebanyak 32.700 penumpang pun terkatungkatung. Pejabat Kementerian Transportasi Jepang menyatakan, penutupan sementara dilakukan, kecuali di Sendai. JAL dan All Nippon Airways mengungkapkan, seluruh pesawat yang terbang dekat dan di atas Jepang saat gempa dalam keadaan aman. Sebuah kereta penumpang dengan jumlah orang tidak diketahui tidak diketahui keberadaannya saat tsunami menerjang bagian pantai Jepang.
“Kereta East Japan Railway Co yang beroperasi dekat Stasiun Nobiru di Jalur Senseki yang menghubungkan Sendai sedang menuju Ishinomaki saat gempa terjadi,” papar laporan kantor berita Kyodo, mengutip pernyataan polisi. Sebuah kapal yang membawa 100 orang tersapu tsunami dan kini nasibnya belum diketahui. Kapal itu milik perusahaan pembuat kapal di Ishinomaki, Miyagi.Tidak ada informasi tambahan dari media Jepang atau polisi setempat. Sebuah pusaran air sangat besar tercipta oleh tsunami yang menyeret kapal-kapal. Pusaran air itu tampak dari sebuah helikopter yang melintas di atasnya. Bank Sentral Jepang segera melakukan berbagai tindakan untuk memastikan stabilitas pasar.
“Kami akan melakukan semua tindakan untuk memastikan stabilitas pasar finansial saat yen dan saham-saham Jepang merosot,” papar Bank of Japan. Gempa bumi terjadi beberapa saat sebelum bursa saham Tokyo ditutup sehingga Nikkei merosot pada level terendah dalam lima pekan terakhir.Perdagangan saham-saham Nikkei di Osaka merosot hingga 4,7% sebagai reaksi atas berita bencana tersebut.
Saham-saham perusahaan asuransi Eropa juga merosot. Sejumlah reasuransi seperti Swiss Re , Hannover Re, dan Munich Re turun hingga lebih dari 4%. Saham Aviva turun lebih dari 2%, Alianz turun 1,7%,dan Axa turun 1,3%. Filipina,Taiwan, dan Indonesia juga mengeluarkan peringatan tsunami, tapi mencabutnya lagi setelah ancaman gelombang berlalu. Sedangkan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) mengeluarkan peringatan untuk negaranegara di Pasifik, hingga ke Kolombia dan Peru.
Dunia Siap Bantu Jepang
Dunia berbondong-bondong menawarkan bantuan kepada Jepang untuk menangani para korban dan pencarian korban selamat. Mereka bersiap mengirimkan tim penyelamat ke Jepang. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kemarin menyatakan dukacita kepada rakyat Jepang. “(Ibu Negara) Michele (Obama) dan saya menyatakan duka mendalam bagi rakyat Jepang,khususnya bagi mereka yang kehilangan anggota keluarga akibat gempa dan tsunami,” katanya dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP. Obama juga menyatakan negaranya siap membantu Jepang akibat gempa bumi dan tsunami.
“Persahabatan dan persekutuan antara dua bangsa ini tidak akan tergoyahkan dan hanya kekuatan kita yang mampu menyelesaikan permasalahan dan membantu rakyat Jepang atas tragedi yang mereka alami,”ucapnya. Dari Moskow,Presiden Rusia Dmitry Medvedev kemarin langsung menawarkan bantuan kepada Jepang.“Tentunya, kita siap membantu untuk negara tetangga yang mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi,”ungkapnya dalam rapat pemerintah seperti dikutip dari AFP. Dari Jenewa, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan, 30 tim pencari dan penyelamat siap diterbangkan ke Jepang untuk memberikan bantuan.
“Kita siap membantu seperti biasanya kasus-kasus bencana,”ujar Juru Bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Bantuan Kemanusiaan (OCHA) Elisabeth Byrs kepada Reuters. Sementara di Paris, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menulis surat kepada Perdana Menteri (PM) Naoto Kan. “Prancis siap membantu sesuai permintaan jika memang Jepang menginginkan agar kita membantu tragedi ini,” katanya.
Badan Pelayanan Cuaca Nasional (NWS) Amerika Serikat (AS) menyatakan, sedikitnya 20 negara dan sejumlah otoritas di kepulauan Pasifik terkena dampaknya atas gempa berkekuatan 8,9 SR. Negara-negara itu telah memperingatkan warganya agar menghindari pantai karena dikhawatirkan bakal terkena dampak tsunami. Demikian catatan online ilmu rayap tentang Menewaskan sedikitnya 300 orang.