Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Langganan krisis air bersih

Hujan yang menghilang sejak tiga pekan terakhir di wilayah Gunung Kidul mulai dirasakan dampaknya oleh warga, terutama di Kecamatan Tanjungsari, yang setiap tahun menjadi langganan krisis air bersih.

Menurut Kepala Desa Hargosari Subardi, sebagian warga yang memiliki bak penampungan air hujan (PAH) sudah mulai mengkawatirkan persediaan airnya. Pasalnya, intensitas hujan yang mulai menurun dan air bersih tersebut tidak saja untuk konsumsi dan kebutuhan warga, tetapi juga untuk ternak mereka.

Saat ini pihak pemerintah desa sudah mengajukan permohonan dropping air kepada pemerintah. "Kalau droping air tak segera dilakukan oleh pemerintah kabupaten, warga terpaksa membeli air dari tangki air swasta yang harganya mencapai Rp 80.000 per tangki ukuran 5.000 liter. Itu pun bagi yang mampu. Bagi yang tidak mampu, terpaksa patungan dengan tetangga," kata Subardi, Selasa (31/5/2011).

Sementara sejumlah proyek air bersih yang ada di Gunung Kidul saat ini belum semuanya berfungsi dan mampu menjangkau ke seluruh kecamatan. Dari data yang ada, sedikitnya 11 kecamatan dari 18 kecamatan yang ada di Gunung Kidul selalu mengalami krisis air bersih tahunan sepanjang musim kemarau. Demikian catatan online ilmu rayap yang berjudul Langganan krisis air bersih.